Selasa, 19 Mei 2009

Ruang Lingkup Pengelolaan Kesiswaan di Sekolah

Tanggal : Sabtu, 21 Maret 2009 00:29
Oleh :
Yorinal. AR, S.Pd (Waka Kesiswaan SMA Negeri 11 Kota Jambi)
Sumber : http://jambiekspres.co.id

Sekolah adalah institusi yang bertujuan menciptakan manusia yang kreatif, inovatif dan mandiri. Setelah menamatkan sekolah diharapkan anak mampu melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi atau mampu mandiri sesuai dengan kapasitasnya sebagai manusia terdidik dan terpelajar. Dalam mencapai tujuan tersebut sekolah akan mengelola manajemennya ke dalam empat pokok bidang antara lain:

1. Bidang Akademik/kurikulum, berhubungan dengan KBM di sekolah

2. Bidang Kesiswaan, berhubungan dengan kegiatan kreatifitas siswa atau ekstra kelas di sekolah.

3. Bidang Sarana dan Prasarana, menyangkut dengan fasilitas yang harus disediakan sekolah agar KBM dan ekstra kurikuler berjalan dengan baik

4. Bidang Hubungan dengan Masyarakat, berhubungan dengan kegiatan sekolah dengan masyarakat sekitar, orang tua siswa dan dewan pendidikan sekolah.

Masing masing bidang itu biasanya akan didelegasikan oleh Kepala Sekolah (kepsek) kepada wakil kepala sekolah (wakepsek) urusan kurikulum, wakepsek urusan kesiswaan, wakepsek urusan sarana dan prasarana dan wakepsek urusan hubungan masyarakat.

Kegiatan akademik atau kurikulum seperti KBM, ujian sekolah merupakan kegiatan inti yang harus diutamakan, untuk mendukung kegiatan tersebut bidang kesiswaan juga tidak bisa ditinggalkan begitu saja karena paradigma pendidikan sekarang ini sudah mulai berubah. Dahulu penilaian aspek kognitif sangat dominan namun sekarang penilaian ditambah dengan aspek apektif (sikap) dan yang terpenting juga adalah aspek psikomotor (ketrampilan atau kompetensi).

Bahkan kalau kita mau jujur dalam kehidupan di masyarakat, kebanyakan faktor sikap dan keterampilan juga ikut memberi andil seseorang bisa bertahan dan eksis dalam berkarier dan mengejar kehidupan ini.

Di negara maju kegiatan di sekolah yang paling dominan adalah kegiatan yang menyangkut psikomotor atau keterampilan. Kegiatan ini terangkum dalam kegiatan kesiswaan di bidang ekstra kelas yang banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya.

Di Jepang misalnya perbandingan kegiatan akademik dengan kegiatan kesiswaan adalah 70 persen dibanding 30 persen ini menurut Dirjen Dikluspora Jakarta. Karena itulah kegiatan yang menyangkut kesiswaan harus dikelola dengan benar dan terarah sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar.dan Menengah.

Menurut Drs. Amir Daien..IK. M.Pd. 1989 : 89. Pengelolaan Kesiswaan ialah keseluruhan proses penyelenggaraan usaha kerja sama dalam bidang kesiswaan dalam rangka mencapai tujuan tujuan pendidikan di sekolah. Sedangkan tujuan Pengelolaan Kesiswaan adalah mengatur kegiatan kegiatan dalam bidang kesiswaan agar proses belajar mengajar di sekolah berjalan dengan lancar, tertib dan tenteram, tercapai apa yang menjadi tujuan tujuan pendidikan di sekolah.

Dalam pelaksanaan dari kegiatan pengelolaan kesiswaan mencakup kegiatan kegiatan antara lain :

1. Perencanaan Kesiswaan

Perencanaan kesiswaan berhubungan dengan program kesiswaan yang akan dilaksanakan dalam satu semester atau satu tahun pelajaran baik itu berhubungan dengan kegiatan ekstra kurikuler atau kokurikuler.

2. Penerimaan Siswa Baru (PSB)

Dalam kegiatan Penerimaan Siswa baru menyangkut masalah:

a. Kebijakan Penerimaan Siswa Baru

b. Jumlah Penerimaan Siswa Baru

c. Sistem Penerimaan Siswa baru

d. Orientasi Siswa Baru.

3. Kehadiran siswa di sekolah

Masalah kehadiran siswa di sekolah bukan hanya secara fisik siswa melainkan keterlibatan siswa dalam kegiatan kegiatan sekolah seperti yang disebutkan dalam ‘Dictionari of Education’ (Good Carter). Kehadiran siswa di sekolah biasa disebut dengan istilah presensi siswa yang menyangkut dua hal yaitu masalah kehadiran siswa di sekolah (school attendece) dan ketidakhadiran siswa di sekolah (non school attendence).

4. Pembinaan Disiplin Siswa

Masalah disiplin merupakan suatu masalah yang sangat penting di sekolah. Disiplin sekolah sering dijadikan ukuran untuk keberhasilan kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya. Ada 3 teknik pemberian disiplin di sekolah yaitu :

a. Teknik pengendalian dari luar (external control technique)

b. Teknik pengendalian dari dalam (inner control technique)

c. Teknik pengendalian kooferatif (cooferatif control technique).

5. Kenaikan kelas dan penjurusan.

Persyaratan persyaratan kenaikan kelas dan penentuan jurusan program telah diatur secara terinci dalam kurikulum SMA baik itu kenaikan kelas atau kelulusan siswa.

6. Perpindahan Siswa

Perpindahan siswa sering disebut mutasi siswa. Perpindahan ini ada dua macam yaitu :

a. Perpindahan siswa dari suatu sekolah ke sekolah lain yang sejenis.

b. Perpindahan siswa dari suatu jenis program ke jenis program lain.

7. Kelulusan

Proses kelulusan adalah administrasi siswa yang paling akhir. Kelulusan adalah pernyataan dari sekolah sebagai suatu lembaga tentang telah diselesainya program pendidikan di suatu sekolah dan berhasil dalam UAN dan UAS maka kepadanya diberikan STTB atau ijazah.

8. Kegiatan Ekstra Kelas

Kegiatan Ekstra kelas adalah kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa. Kegiatan ini dilakukan sore hari bagi sekolah yang masuk pagi hari, untuk sekolah yang masuk sore dilakukan pada pagi hari.

Kegiatan ini meliputi ekstra kurikuler seperti olahraga, kesenian, pramuka, dan ketrampilan lain, dan kokurikuler seperti mengerjakan PR, mempelajari buku buku, latiham mata pelajaran olimpiade,latihan debat bahasa inggris, diskusi kelompok dan lain sebagainya.

9. OSIS

Organisasi Kesiswaaan merupakan wadah atau arena tempat kehidupan siswa sebagai calon anggota masyarakat. Pada organisasi ini siswa mendapatkan pembelajaran dan pengalaman dalam memimpin, bekerja sama, demokrasi, toleransi, dan mengendalikan organisasi.

Dengan sinergisnya antara kegiatan akdemik , kegiatan kesiswaan dan dukungan sarana prasarana yang ada di sekolah akan melahirkan anak anak yang tidak hanya hebat pada bidang akademis (keilmuan) tetapi juga akan kreatif, inovatif bahkan dapat mandiri dengan ketrampilan ketrampilan yang dipunyainya.

Sehingga sekolah benar benar menjadi tempat menempa anak anak yang mampu berkompetisi dengan cerdas dan sehat serta tujuan pendidikan yang ingin menciptakan manusia seutuhnya mudah mudahan akan terwujud sesuai dengan amanah UUD 1945 dan dasar negara yaitu Pancasila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar