Selasa, 19 Mei 2009

Media Pembelajaran Siswa

Sabtu, 07-02-2009 12:55:30 oleh: Adolf Bramandita
Kanal: Opini
Sumber : http://www.wikimu.com

Menjelang tahun ajaran baru 2009/2010, menjadi momen menarik bagi tiap sekolah untuk mengenalkan lebih jauh visi dan misinya. Yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Disinilah proses kegiatan belajar mengajar akan berlangsung, tentunya dengan melibatkan peran guru dan siswa, dan seluruh penghuni sekolah. Untuk itu siswa akan kembali pada rutinitas belajar. Khususnya bagi siswa baru, awal semester ini menjadi pintu masuk buat menyesuaikan diri dalam lingkungan sekolah, terutama pilihan kegiatan yang diminati untuk dijadikan ajang ekspresi diri.
Kembali pada awal semester ini, kita diingatkan dengan berbagai promosi sekolah dalam mengenalkan berbagai fasilitas, baik fisik ataupun kegiatan yang mendukung terciptanya suasana belajar yang baik. Salah satunya adalah ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari kegiatan proses belajar mengajar di sebuah institusi pendidikan. Selama ini ekstrakurikuler kurang begitu diperhatikan, sekolah terkadang terlena dengan kegiatan yang menuntut siswa untuk punya kecerdasan intelektual tanpa memerhatikan aspek lain.
Memang sangat disadari, bahwa kegiatan intrakurikuler sudah cukup menguras energi. Tetapi alangkah baiknya kalau pihak sekolah juga memberi ruang bagi siswa untuk mengaktulisasikan diri. Artinya selain siswa diajak untuk menguras otak dan belajar di dalam kelas, pihak sekolah perlu juga menyentuh hal-hal yang berhubungan dengan sisi kepekaan diri dan sosialnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan intelektual memang menjadi yang utama bagi para orang tua atau sekolah dan dunia pendidikan pada umumnya. Tetapi perlu kita lihat juga bahwa, sekarang ini siswa dihadapkan pada dunia yang terus berubah. Dunia yang mulai menggeser arti pendidikan sebenarnya. Dengan demikian pendidikan kiranya tidak hanya diarahkan pada intelektualitas atau kognitif saja melainkan dilihat pula dari proses pendampingan sekolah kepada siswanya melalui penamanan nilai kemanusiaan. Yang artinya menghargai sesama dalam segala perbedaannya.
Ada hal lain agar siswa diberi ruang untuk mewujudkan kepekaan sesama dan hati nuraninya.Yaitu dengan kegiatan ekstrakurikuler seperti yang saya sampaikan diatas. Apa yang menarik dari kegiatan ekstrakurikuler ini? Kegiatan ini tidak hanya sekedar mempertemukan guru dengan siswa, tetapi juga mengembangkan bakat dan minat. Tentunya kegiatan ini perlu dimaknai sebagai bentuk pendampingan dan media pembelajaran bagi siswa. Sebagai Contoh kegiatan ini adalah ekstrakurikuler Olah raga, Perpustakaan, Hiv&Aids, Jurnalistik, Pramuka, English Cocqiez, Catur, Teater dsb.
Di sela kegiatan tadi siswa juga diajak untuk melakukan kegiatan berupa MOS, Kemah Rohani, Ajang Kreatifitas, Festival Budaya, Rekoleksi, LDK, Live In dan Open House. Dengan kegiatan tersebut, siswa diharapkan berkembang seutuhnya, tidak hanya dari sisi kognitif saja. Siswa juga belajar berorganisasi, bertanggungjawab, merencanakan serta mengevaluasi/merefleksikan kegiatan, dsb. Semua kegiatan ini akan membentuk karakter kepribadian siswa dan untuk menumbuhkan 3 pilar dengan memadukan nilai-nilai, yaitu kecakapan intelektualitas (Competence),kepekaan hati nurani (Conscience), kepedulian terhadap sesama (Compassion).
Tidak semua kegiatan ini harus dilakukan, tergantung kesiapan guru dan sekolah untuk terbuka terhadap model pendidikan karakter dan pendampingan. Keseriusan dan dukungan pihak sekolah juga menjadi dasar untuk terlaksananya kegiatan ektrakurikuler.
Hal positif yang bisa dilihat dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu, pertama kegiatan ini menarik apabila dilihat dari sisi pendampingan. Karena peran guru membawa suasana relasi dan ikatan emosional. Dengan pendekatan personal hubungan antara guru dan siswa, siswa dengan siswa terjalinlah suasana kekeluargaan. Sehingga karakter siswa akan terbentuk dalam proses pergumulan dengan lingkungan, terutama bersentuhan dengan manusia lainnya Kedua, guru juga akan berkembang dari segi kompetensi dan profesionalitasnya. Dan guru tidak hanya bisa mengajar, tetapi juga menjadi seorang pendidik. Ketiga, siswa memeroleh sarana untuk mempraktekkan pelajaran yang diterima di dalam kelas. Terlebih lagi psikomotorik siswa akan teruji.
Dengan memadukan nilai tersebut siswa diharapkan akan menjadi orang-orang yang punya etos dan daya juang yang terus belajar selama hidupnya serta menjadi pribadi yang tangguh. Karena dunia sekarang ini membutuhkan orang-orang seperti itu.Be smart! Be a man/woman for and with others!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar